.svg)
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa isu mengenai pembatasan gim daring tidak boleh dipahami sebagai upaya melarang game online.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah hanya ingin menata regulasi secara lebih menyeluruh agar aktivitas permainan daring di Indonesia memiliki landasan aturan yang jelas.
“Memang ada pembahasan dengan Komdigi, tetapi jangan sampai disalahartikan. Pembatasan yang dimaksud lebih kepada upaya pengaturan,” ujarnya usai mengikuti rapat bersama Komisi III DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis malam (13/11/2025).
Lebih jauh, Prasetyo menegaskan bahwa game online tidak bisa dijadikan satu-satunya pemicu insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta. Ia menilai masih terdapat berbagai faktor lain yang harus ditelusuri dan dianalisis secara lebih mendalam sebelum menarik kesimpulan.
“Setiap hal yang berpotensi menimbulkan dampak negatif perlu ditinjau kembali, bukan hanya soal game online,” katanya.
Ia menambahkan bahwa dugaan kasus perundungan yang muncul dalam insiden tersebut juga harus mendapat perhatian serius dari semua pihak agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Ia menjelaskan bahwa jika insiden sebelumnya memang dipicu oleh tindakan perundungan, hal tersebut harus menjadi alarm bagi semua pihak, sebagaimana yang pernah ia sampaikan sebelumnya.
Prasetyo berharap seluruh lapisan masyarakat—mulai dari keluarga, lingkungan tempat tinggal, hingga sekolah—dapat terlibat aktif dalam mencegah perilaku bullying maupun tindakan kekerasan.
“Perundungan, terutama yang mengarah pada kekerasan, adalah pekerjaan rumah kita bersama. Mulai dari keluarga, lingkungan sekitar, sekolah, hingga pergaulan sehari-hari harus ikut berperan,” tegasnya.
