Penghentian Dukungan Beat Saber di PS4 & PS5: Apa Imbasnya bagi PSVR2?
Game ritme populer Beat Saber resmi menghentikan pengembangan dan pembaruan untuk konsol PlayStation. Pemain di PS4 maupun PS5 tidak akan lagi menerima konten baru seperti music pack atau pembaruan fitur.
Lebih jauh lagi, mulai 21 Januari 2026, mode multipemain di kedua konsol tersebut juga akan dinonaktifkan secara permanen. Keputusan ini menandai kemunduran signifikan bagi pengalaman bermain VR di ekosistem Sony, khususnya bagi pemilik PSVR2 yang makin kehilangan dukungan dari pengembang game besar.
Fokus ke Masa Depan, Beat Saber Resmi Tinggalkan PS4 dan PS5
Mengutip dari IGN, pengembang Beat Saber mengonfirmasi bahwa mereka tidak lagi akan merilis pembaruan untuk versi PlayStation 4 dan PlayStation 5 mulai Juni 2025. Pernyataan ini muncul dalam FAQ bertajuk "End of Support for PS4/PS5" dan mengindikasikan pergeseran fokus tim ke arah generasi berikutnya dari pengalaman VR.
Meski keputusan ini mengecewakan bagi sebagian pengguna PSVR2, pihak developer menegaskan bahwa komitmen mereka terhadap dunia virtual reality tetap kuat. “Kami sangat antusias dengan masa depan dan apa yang bisa kami hadirkan bagi komunitas Beat Saber yang telah bersama kami selama tujuh tahun terakhir,” tulis mereka.
Meskipun dukungan pengembangan dihentikan, pemain tetap bisa memainkan Beat Saber dan mengakses semua konten yang pernah dibeli sebelumnya.
Fitur cross-buy juga masih aktif, memungkinkan pengguna untuk bermain di PS4 maupun PS5 tanpa perlu membeli ulang. Konten seperti lagu dan paket musik yang dirilis hingga 18 Juni masih dapat dibeli, namun tidak akan ada tambahan baru mulai 19 Juni ke depan.
Pengembang menutup pengumumannya dengan menyampaikan apresiasi atas dukungan komunitas selama bertahun-tahun, dan menyiratkan bahwa mereka tengah mempersiapkan sesuatu yang besar untuk masa depan Beat Saber.
Namun di balik pernyataan resmi itu, banyak pemain melihat ini sebagai tanda berakhirnya harapan bagi PlayStation di dunia VR. Beat Saber selama ini menjadi salah satu judul VR paling sukses di platform Sony.
Kini, muncul perdebatan di kalangan komunitas: apakah ini kesalahan Sony karena kurang mendukung PSVR2, atau justru strategi Meta untuk memprioritaskan platform Quest sebagai rumah utama Beat Saber?
Respons dari komunitas gamer pun bermunculan, sebagian besar menunjukkan kekecewaan mendalam. Dalam sebuah diskusi di subreddit Beat Saber, salah satu pemain mengungkapkan keheranannya, menyebut keputusan ini sebagai sesuatu yang “sangat membingungkan.”
Ia menilai, menghentikan dukungan untuk PSVR1 mungkin masih bisa dimaklumi, tetapi tidak lagi mendukung PSVR2 — yang notabene masih aktif dan memiliki basis pemain setia — adalah langkah yang sulit dinalar, mengingat Beat Saber masih sering memuncaki tangga penjualan di platform tersebut.
Pemain lain bahkan melontarkan reaksi yang lebih emosional, menyebut keputusan ini sebagai "sangat bodoh" dan menyatakan rasa frustrasi yang luar biasa. Reaksi-reaksi seperti ini memperlihatkan betapa besar arti Beat Saber bagi komunitas VR di PlayStation, serta bagaimana penghentian dukungan ini meninggalkan kesan seperti pengabaian terhadap para pemain setia.
PSVR2: Teknologi Mumpuni yang Kehilangan Arah Dukungan
Meskipun PSVR2 hadir dengan spesifikasi teknis yang mengesankan, nyatanya perangkat ini kesulitan mempertahankan momentum sejak peluncurannya di tahun 2023. Menurut laporan Android Central pada Juni tahun lalu, Sony dilaporkan memangkas anggaran pengembangan VR secara drastis, dengan hanya dua game PSVR2 eksklusif internal yang kabarnya masih dalam tahap pengerjaan.
Sony sempat mencoba menyelamatkan situasi dengan membuka dukungan untuk PC VR, sebuah langkah strategis yang dianggap dapat memperluas jangkauan PSVR2.
Namun sayangnya, sejak saat itu, penyebutan PSVR2 dalam komunikasi resmi maupun promosi sangat minim. Bahkan baru-baru ini, harga perangkat ini kembali turun ke titik terendah sepanjang sejarahnya lewat promo PlayStation Days of Play.
Saat peluncuran, banyak ulasan menyebut PSVR2 sebagai lompatan besar dibanding pendahulunya. Layar OLED 4K HDR, controller Sense yang responsif, serta peningkatan kenyamanan dan imersi membuatnya menjadi salah satu headset VR paling menjanjikan di konsol.
Namun, keterbatasan pada lini game saat rilis — serta tidak adanya kompatibilitas dengan game PSVR generasi pertama — menjadi kendala besar yang belum sepenuhnya teratasi. Tanpa dukungan yang konsisten dari Sony maupun pengembang pihak ketiga, potensi PSVR2 kini terancam stagnan, meski teknologinya masih sangat kompetitif.