Headline

Sebagian Pemain Infinity Nikki Alami Masalah Saat Meluncurkan Game

Sebagian Pemain Infinity Nikki Alami Masalah Saat Meluncurkan Game

Beberapa pengguna Windows 11 dilaporkan menghadapi kendala serius saat mencoba membuka Infinity Nikki—layar hanya menampilkan hitam tanpa respons lebih lanjut. Meski belum ada pernyataan resmi dari pengembang, solusi sementara tampaknya mulai beredar di kalangan komunitas.

Sebagai game RPG bergaya open-world dress-up yang dibangun dengan Unreal Engine 5, Infinity Nikki memang merupakan proyek ambisius dari Infold. Tak hanya memanfaatkan teknologi grafis mutakhir, tim pengembang juga harus menciptakan berbagai sistem baru dari nol—termasuk fitur lemari pakaian interaktif yang menjadi daya tarik utama permainan ini.

Meski performa game ini sejak awal tidak pernah benar-benar optimal di semua perangkat, mayoritas pemain masih dapat menjalankannya dengan stabil. Namun, laporan terbaru tentang black screen menjadi tantangan baru yang menyoroti kompleksitas teknis di balik game berbasis Unreal Engine 5, terutama saat dijalankan di ekosistem Windows 11 yang masih terus diperbarui.

Beberapa pengguna menyebut bahwa menjalankan game dalam mode kompatibilitas atau memperbarui driver GPU dapat menjadi solusi sementara, namun belum ada jaminan keberhasilan menyeluruh. Hal ini memunculkan pertanyaan lebih besar tentang kesiapan pengembang dalam menghadapi variasi konfigurasi sistem operasi yang semakin kompleks.

Update Versi 1.5 Picu Krisis: Bug Parah & Praktik Monetisasi Baru Tuai Reaksi Keras dari Komunitas Infinity Nikki

Update Versi 1.5 Picu Krisis: Bug Parah & Praktik Monetisasi Baru Tuai Reaksi Keras dari Komunitas Infinity Nikki

Reputasi Infinity Nikki yang sebelumnya cukup stabil mulai goyah sejak peluncuran pembaruan besar versi 1.5. Alih-alih membawa perbaikan dan konten segar, update ini justru menghadirkan berbagai masalah teknis serius yang mengganggu pengalaman bermain. Salah satu keluhan utama datang dari pengguna PlayStation 5 yang mengaku tidak dapat mengakses game untuk mengklaim hadiah harian mereka—masalah ini berlangsung cukup lama hingga kompensasi akhirnya diberikan oleh pihak pengembang.

Tak berhenti di situ, update ini juga menuai kontroversi karena perubahan cerita yang dinilai mengecewakan dan sistem monetisasi baru yang dianggap terlalu agresif. Perpaduan antara bug besar, ketidakpuasan naratif, dan kebijakan finansial yang memberatkan pemain menjadi pemicu utama munculnya gerakan protes dan ajakan boikot dari komunitas.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana satu pembaruan besar bisa berdampak luas terhadap reputasi dan loyalitas pemain, terutama jika tidak diimbangi dengan komunikasi yang transparan serta respons cepat dari tim pengembang. Di era game sebagai layanan (game-as-a-service), konsistensi kualitas dan kepercayaan komunitas menjadi faktor kunci yang tidak bisa diabaikan.

Usai berbagai masalah yang menimpa pengguna PlayStation 5, kini para pemain Infinity Nikki di platform PC tampaknya menjadi korban berikutnya dari efek negatif update versi 1.5. Sejumlah pengguna di media sosial melaporkan bahwa mereka tidak lagi bisa masuk ke dunia Miraland. Beberapa mengalami layar hitam total (black screen of death), sementara yang lain justru mendapatkan tampilan putih beku yang dijuluki komunitas sebagai "white screen of afterlife"—istilah humoris yang menggambarkan aplikasi yang membeku tanpa bisa direspons.

Masalah ini tampaknya paling banyak dialami oleh pengguna Windows 11. Menanggapi laporan yang semakin meluas, tim dukungan pelanggan menyarankan pemain untuk melakukan rollback ke versi sebelumnya. Namun, solusi ini dinilai merepotkan dan tidak praktis oleh banyak pengguna.

Menariknya, salah satu anggota komunitas dengan nama pengguna Prestigious_Zombie87 membagikan metode alternatif yang lebih sederhana dan dianggap cukup efektif sebagai solusi sementara. Meskipun belum ada perbaikan permanen dari Infold selaku pengembang, harapan tetap ada bahwa update selanjutnya akan membawa perbaikan menyeluruh dan meningkatkan stabilitas game di berbagai platform.

Situasi ini mempertegas tantangan yang dihadapi game berbasis teknologi baru seperti Unreal Engine 5, terutama ketika dipadukan dengan sistem operasi modern yang terus berkembang. Kompatibilitas lintas platform, pengujian menyeluruh, dan kecepatan respons terhadap bug kini menjadi tuntutan utama dari komunitas yang semakin vokal dan terhubung.

Solusi Sementara & Harapan Pemulihan di Versi Mendatang

Solusi Sementara & Harapan Pemulihan di Versi Mendatang

Bagi pengguna Infinity Nikki di Windows 11 yang mengalami aplikasi membeku saat dijalankan, ada satu langkah teknis yang cukup membantu sebagian pemain. Caranya adalah dengan membuka folder instalasi game, klik kanan pada file launcher.

exe, lalu aktifkan compatibility mode ke Windows 8 atau Windows 7. Meski tidak menjamin keberhasilan untuk semua kasus, metode ini cukup efektif bagi sebagian pengguna yang kesulitan mengakses permainan sejak update terbaru dirilis.

Di tengah keluhan yang terus bermunculan, belum ada kejelasan apakah Infold akan kembali memberikan kompensasi kepada pemain terdampak. Namun dengan kondisi komunitas yang kian kritis, banyak yang menilai bahwa sekadar kompensasi mungkin tidak cukup untuk menutup dampak negatif dari versi 1.5 yang dianggap mengecewakan.

Langkah paling strategis bagi Infold ke depan adalah membangun kembali kepercayaan pemain. Ini bisa dimulai dari keterbukaan terhadap masukan komunitas, konsistensi terhadap jadwal pengembangan, dan fokus menyelesaikan masalah teknis yang paling mendesak. 

Meski versi 1.5 menjadi titik lemah setelah peluncuran awal yang cukup menjanjikan, elemen-elemen yang membuat pemain mencintai Infinity Nikki sebenarnya masih ada. Dengan peluncuran versi 1.6 yang dijadwalkan pada 12 Juni 2025, Infold berpeluang untuk membalikkan keadaan dan memulai babak baru dalam perjalanan game ini.

Post a Comment