DC K.O.: Turnamen Mematikan yang Menentukan Masa Depan Jagat DC
Menjelang gelaran San Diego Comic-Con, DC Comics mulai membuka tabir sejumlah proyek besar untuk musim gugur 2025. Setelah mengguncang penggemar dengan pengumuman Absolute Evil, kini perhatian tertuju pada DC K.O., sebuah event crossover ambisius yang digadang-gadang menjadi titik balik semesta DC.
Dipandu oleh dua kreator ternama—Scott Snyder (penulis Absolute Batman) dan Joshua Williamson (Superman)—DC K.O. melanjutkan benang merah dari event DC All In tahun 2024.
Namun kali ini, pertaruhannya jauh lebih tinggi: seluruh jagat DC dipertaruhkan dalam sebuah turnamen brutal ala Mortal Kombat, di mana 36 karakter ikonik akan saling bertarung hingga hanya satu yang tersisa. Pemenangnya tak sekadar bertahan hidup—ia akan mengumpulkan energi Omega cukup besar untuk menantang ancaman terbesar DC: Darkseid.
Turnamen Kosmik yang Jadi Jalan Terakhir Menyelamatkan Semesta
![]() |
Foto/SC/Superman Homepage |
DC K.O. bukan sekadar ajang pertarungan biasa antar superhero. Dalam pernyataan resmi DC Comics, penulis Absolute Batman, Scott Snyder, menggambarkannya sebagai “pertarungan habis-habisan antara para pahlawan DC favorit dalam turnamen kosmik demi menyelamatkan semesta dari ancaman Darkseid.” Namun, Snyder juga menekankan bahwa ancaman kali ini bukanlah Darkseid yang dikenal selama ini—versi terbaru dari tokoh ikonik ini telah berevolusi menjadi kekuatan yang jauh lebih besar dan berbahaya dari sebelumnya.
Menariknya, menurut laporan IGN, DC K.O. membawa narasi yang berbeda dari event-event besar DC sebelumnya. Joshua Williamson, penulis Superman, menambahkan bahwa Darkseid telah menghancurkan masa depan, dan satu-satunya harapan yang tersisa bagi para pahlawan adalah menghentikannya di masa kini. Kalimat ini bukan sekadar dramatisasi—melainkan indikasi bahwa cerita akan sangat berfokus pada dinamika waktu, pilihan moral, dan kemungkinan pengorbanan besar dari para karakter utama.
Selain skala pertarungannya yang luas, daya tarik DC K.O. juga terletak pada elemen kejutan. DC secara terbuka menggoda pembaca dengan janji bahwa komposisi peserta turnamen akan mengejutkan, termasuk siapa saja yang berhasil lolos dari babak-babak awal.
Namun satu hal yang sudah pasti: pusat dari semuanya adalah Superman. Dalam event ini, sang Man of Steel bukan hanya simbol harapan, tapi juga menjadi pilar utama yang menentukan arah akhir konflik.
Sebuah Cerita Tentang Superman, Namun Dibungkus dengan Ledakan Visual dan Emosi
Berbeda dengan event besar sebelumnya seperti Metal yang berpusat pada Batman, dan Death Metal yang mengangkat Wonder Woman sebagai pusat narasi, kali ini DC K.O. menempatkan Superman sebagai tokoh utama.
“Metal was a Batman story, Death Metal was a Wonder Woman story—and DC K.O. is a Superman story,” ujar Joshua Williamson, menegaskan bahwa event ini akan menghadirkan sisi lain dari sang manusia baja yang jarang dieksplorasi.
Scott Snyder pun menambahkan bahwa kisah ini akan membawa Superman menghadapi sisi tergelap dalam dirinya. “Saya ingin menceritakan kisah tentang Superman yang menatap langsung ke dalam ‘hatinya yang gelap’. Cerita ini sangat personal—walau dibungkus dalam sembilan lapis ledakan permen visual di wajah Anda,” ungkap Snyder dalam nada metaforis yang khas.
Secara teknis, event ini akan disajikan dalam bentuk miniseri utama sebanyak lima edisi, ditulis oleh Snyder dan digambar oleh Javi Fernández, yang sebelumnya dikenal melalui karyanya di Batman & Robin.
Di sisi lain, Joshua Williamson akan menulis sejumlah seri pendamping (tie-in) yang memperluas cakupan konflik DC K.O. ke berbagai lini cerita lainnya.
Beberapa judul ongoing seperti Justice League Unlimited dan Titans juga dipastikan terhubung dengan event ini, mempertegas skalanya yang benar-benar semesta. Prolog resmi event ini akan dimulai melalui Justice League: The Omega Act #1 yang dirilis 1 Oktober 2025, disusul edisi perdana DC K.O. #1 pada 8 Oktober.