Konflik Gabbi-Abed Berujung pada Kepergian Gabbi dari Blacklist International
Dalam perkembangan yang mengejutkan di dunia esports, khususnya komunitas Dota 2, Kim "Gabbi" Santos mengumumkan kepergiannya dari tim Blacklist International. Pengumuman ini disampaikan melalui siaran langsung di kanal Kick miliknya, di mana Gabbi juga mengungkapkan adanya insiden fisik yang terjadi di bootcamp tim.
Menurut laporan, konflik bermula dari pertandingan publik Dota 2, di mana terjadi trashtalk antara Gabbi dan Abed "Abed" Yusop. Trashtalk dalam gaming kompetitif bukanlah hal yang baru, namun tampaknya kali ini telah berujung pada konsekuensi di dunia nyata. Gabbi, yang dikenal dengan kecenderungan trollingnya, mungkin telah melampaui batas yang mengakibatkan terjadinya bentrokan fisik.
Setelah insiden tersebut, Gabbi menyatakan status 'LFT' (looking for team) yang menandakan bahwa ia sedang mencari tim baru untuk bergabung. Kepergian Gabbi tentunya mengguncang komunitas Dota 2, dengan pemain Filipina yang tidak aktif, Armel "Armel" Tabios, bahkan turut serta menyaksikan drama yang terungkap.
Sebagai tanggapan atas situasi ini, Blacklist International telah merilis pernyataan resmi. Meskipun detail dari pernyataan ini tidak disediakan dalam poin kunci, kemungkinan besar menanggapi bentrokan dan kepergian Gabbi dari tim.
Insiden ini mengingatkan kita bahwa meskipun banter kompetitif adalah bagian dari budaya gaming, terkadang dapat memiliki dampak serius yang melampaui medan pertempuran virtual.
Bagi mereka yang tertarik dengan scene gaming kompetitif, insiden ini menyoroti pentingnya menjaga profesionalisme dan rasa hormat di antara rekan satu tim, bahkan dalam situasi yang penuh tekanan. Seiring dengan terus berkembangnya industri esports, perilaku para pemainnya tetap menjadi sorotan, dan menjaga citra positif sangat penting bagi individu dan tim.