Meta dan Activision Hadapi Gugatan dalam Tragedi Uvalde
Pada tanggal 24 Mei 2022, sebuah tragedi penembakan massal terjadi di Sekolah Dasar Robb, Uvalde, Texas, Amerika Serikat. Seorang pemuda berusia 18 tahun bernama Salvador Ramos melepaskan tembakan yang mengakibatkan 21 orang tewas.
Keluarga korban penembakan tersebut kemudian mengajukan dua gugatan hukum pada tanggal 24 Mei 2024. Gugatan tersebut ditujukan kepada Meta, perusahaan induk Instagram; Activision Blizzard, pengembang gim "Call of Duty"; Microsoft, perusahaan induk Activision Blizzard; serta Daniel Defense, produsen senjata api.
Alasan Gugatan Keluarga Korban Uvalde ke Meta dan Activision
Daniel Defense, produsen senjata yang berbasis di Georgia, dituduh menggunakan Instagram dan gim video peperangan "Call of Duty" buatan Activision untuk memasarkan senapan serbu kepada remaja laki-laki. Meta dan Microsoft dianggap memfasilitasi strategi tersebut dengan lemahnya pengawasan dan tidak memperhatikan konsekuensinya.
Apa Tanggapan Dari Meta Dan Activision?
Hingga saat ini, Meta, Microsoft, dan Daniel Defense belum memberikan tanggapan terhadap gugatan tersebut, namun salah satu perwakilan Activision merespon gugatan tersebut. Ia mengatakan bahwa meski penembakan di Uvalde sangat mengerikan dan memilukan, jutaan orang di seluruh dunia telah menikmati video game tanpa melakukan tindakan mengerikan.
Sejarah Gugatan Serupa
Klaim gugatan terhadap perusahaan video game bukanlah hal baru. Berkali-kali ada pihak yang melemparkan gugatan ke perusahaan video game, tetapi tak pernah berhasil. Namun, kasus ini menjadi penting karena melibatkan perusahaan teknologi raksasa dan produsen senjata.
Kasus ini menyoroti perdebatan tentang peran media dan teknologi dalam mempengaruhi perilaku individu, khususnya terkait kekerasan. Meski belum ada tanggapan resmi dari perusahaan yang digugat, kasus ini diharapkan dapat menjadi titik balik dalam regulasi dan kebijakan terkait konten media dan teknologi.