Protes Meluas Pasca Penutupan Tango Gameworks dan Studio Lain oleh Microsoft

Dalam perkembangan terbaru yang mengejutkan komunitas gaming, Microsoft telah mengumumkan penutupan beberapa studio pengembangan game, termasuk Tango Gameworks yang terkenal. Keputusan ini telah memicu gelombang protes dari berbagai pihak, terutama dari kalangan staf developer game yang terkena dampak.

Latar Belakang Penutupan

Penutupan studio ini diumumkan melalui email yang dikirimkan oleh Matt Booty, kepala Xbox Game Studios, kepada para karyawan. Microsoft menyatakan bahwa penutupan dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi dan prioritas ulang judul serta sumber daya. Studio lain yang terkena dampak termasuk Arkane Austin, Alpha Dog Games, dan Roundhouse Studios.

Gelombang Protes

Protes terhadap keputusan ini berasal dari berbagai kalangan, termasuk Dinga Bakaba, Director Arkane Lyon, yang melalui Twitter X menyatakan kekecewaannya. Bakaba menyerukan agar para eksekutif memahami pentingnya menjaga staf dan artist di industri game agar dapat terus menciptakan karya berkualitas tinggi¹.

Don't throw us into gold fever gambits, don't use us as strawmen for miscalculations/blind spots, don't make our work environments darwinist jungles. You say we make you proud when we make a good game. Make us proud when times are tough. We know you can, we seen it before.

— Dinga Bakaba 451 (@DBakaba) May 7, 2024

Dampak Terhadap Industri

Penutupan studio ini tidak hanya berdampak pada karyawan yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga pada ekosistem gaming secara keseluruhan. Studio seperti Tango Gameworks telah memberikan kontribusi signifikan dalam menghasilkan game berkualitas tinggi yang disukai banyak gamer di seluruh dunia.

Beberapa anggota tim dari Arkane Austin akan bergabung dengan studio lain di bawah naungan Bethesda. Game Redfall akan menerima pembaruan terakhirnya dan akan tetap online untuk dinikmati para pemain. Sementara itu, Mighty Doom yang dikembangkan oleh Alpha Dog Studios akan berhenti beroperasi pada tanggal 7 Agustus.

Penutupan studio oleh Microsoft ini menandai babak baru dalam industri game, di mana perusahaan-perusahaan besar mungkin akan lebih selektif dalam mempertahankan studio dan judul game yang sesuai dengan visi dan strategi mereka. Meskipun keputusan ini mengejutkan banyak pihak, ini juga membuka peluang bagi studio lain untuk tumbuh dan mengisi kekosongan yang ditinggalkan.