DeepSeek AI Salip ChatGPT! Populer tapi Diserang Peretas, Registrasi Dibatasi
DeepSeek AI Open Source Terkena Serangan Ciber, Sehingga Membatasi Registrasi Akun. |
DeepSeek Salip ChatGPT, Kena Serangan Siber hingga Batasi Registrasi
DeepSeek AI, platform kecerdasan buatan asal Tiongkok, baru-baru ini berhasil mengungguli ChatGPT dalam jumlah unduhan dan popularitas di toko aplikasi. Namun, kesuksesan ini dibarengi dengan tantangan besar—serangan siber berskala besar yang membuat perusahaan harus membatasi pendaftaran pengguna baru.
DeepSeek AI Menyalip ChatGPT di Puncak Popularitas
Dalam beberapa minggu terakhir, DeepSeek AI mencatat lonjakan pengguna yang luar biasa, menjadikannya aplikasi AI paling banyak diunduh di berbagai platform. Platform ini menarik perhatian pengguna karena kemampuannya dalam menghasilkan teks, menjawab pertanyaan, serta melakukan analisis bahasa secara canggih.
Keunggulan DeepSeek dibandingkan ChatGPT adalah sifatnya yang open-source, memungkinkan pengembang dan peneliti AI untuk mengakses serta mengembangkannya lebih lanjut. Fleksibilitas ini menjadikan DeepSeek sebagai alternatif ChatGPT terbaik di pasar saat ini.
Serangan Siber Besar-Besaran Menyerang DeepSeek
Di tengah popularitas yang meroket, DeepSeek menghadapi serangan siber yang diduga dilakukan oleh kelompok peretas tingkat tinggi. Perusahaan melaporkan bahwa serangan berbahaya berskala besar ini berdampak pada sistem registrasi pengguna baru, sehingga pendaftaran sementara dibatasi untuk mengamankan layanan.
Sebelumnya, DeepSeek hanya mengizinkan pendaftaran bagi pengguna dengan nomor telepon Tiongkok. Namun, dengan semakin meningkatnya permintaan global, perusahaan membuka opsi pendaftaran dengan akun Google, Apple ID, dan email. Sayangnya, perubahan ini justru menarik perhatian pihak yang tidak bertanggung jawab.
Ancaman Keamanan Siber dalam AI Open-Source
Serangan terhadap DeepSeek menunjukkan bahwa platform AI open-source memiliki risiko keamanan yang lebih besar dibandingkan layanan tertutup seperti ChatGPT. Para pakar siber mengingatkan bahwa dengan semakin canggihnya AI, ancaman terhadap keamanan data pengguna juga meningkat.
Tren serangan siber terhadap layanan AI saat ini semakin marak, terutama karena peretas menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat malware dan serangan yang lebih canggih. Oleh karena itu, perusahaan AI seperti DeepSeek harus meningkatkan sistem keamanannya agar tidak menjadi target empuk bagi pelaku kejahatan siber.
DeepSeek AI telah membuktikan diri sebagai pesaing kuat ChatGPT dengan fitur open-source dan fleksibilitasnya. Namun, popularitasnya juga membawa tantangan besar dalam hal keamanan siber. Pembatasan registrasi yang dilakukan DeepSeek menjadi langkah preventif untuk memastikan keamanan pengguna, meskipun hal ini bisa menghambat pertumbuhan lebih lanjut.
Bagi pengguna yang ingin mencoba alternatif terbaik ChatGPT, DeepSeek tetap menjadi pilihan menarik. Namun, penting untuk selalu waspada terhadap risiko keamanan data di era kecerdasan buatan yang semakin berkembang pesat.