Peretasan Cryptocurrency oleh Hacker Korea Utara Sepanjang 2024: Kerugian Rp 10,6 Triliun
Sepanjang tahun 2024, dunia cryptocurrency diguncang oleh serangkaian serangan siber yang diduga dilakukan oleh hacker asal Korea Utara. Menurut laporan yang dirilis oleh Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan, total kerugian yang diakibatkan oleh serangan ini mencapai 659 juta dolar AS atau sekitar Rp 10,6 triliun.
Salah satu insiden terbesar terjadi pada platform kripto asal India, WazirX, yang mengalami pencurian sebesar 235 juta dolar AS (sekitar Rp 3,8 triliun). Kejadian ini dikaitkan dengan kelompok hacker terkenal, Lazarus Group, yang sebelumnya juga diduga terlibat dalam peretasan platform jual beli kripto, Indodax.
Lazarus Group, yang dikenal sebagai kelompok ancaman siber tingkat tinggi yang berafiliasi dengan Korea Utara, terus menunjukkan perilaku jahat di dunia maya. Mereka melakukan kampanye kejahatan siber untuk mencuri mata uang kripto, serta menyasar platform pertukaran, penyedia layanan aset digital, dan pengguna individu.
Platform asal Jepang, DMM Bitcoin, menjadi korban terbesar dengan kerugian mencapai 308 juta dolar AS (sekitar Rp 4,9 triliun). Akibat serangan ini, DMM Bitcoin terpaksa menutup platformnya.
Pada bulan September 2024, Biro Investigasi Federal (FBI) mengeluarkan peringatan tentang hacker dari Korea Utara yang menargetkan perusahaan kripto. Serangan ini menggunakan metode rekayasa sosial (social engineering) yang sangat berkamuflase, seperti menawarkan pekerjaan atau peluang bisnis kepada korban, serta taktik phising dengan menyamar sebagai kontak terpercaya atau tokoh terkenal di industri terkait.
Serangan ini juga menyebarkan malware seperti TraderTraitor dan AppleJeus, yang digunakan untuk mencuri informasi dan aset digital dari korban. Korea Selatan dan Jepang juga melaporkan tren serta taktik serupa yang digunakan oleh hacker Korea Utara.
Ketiga negara tersebut menyarankan perusahaan kripto untuk mengindahkan peringatan ini dan menghindari risiko "tanpa sengaja mempekerjakan pekerja IT asal Korea Utara".