Meta Akan PHK Ribuan Karyawan untuk Tingkatkan Standar Kinerja
Meta, perusahaan induk dari Facebook, WhatsApp, dan Instagram, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 5% dari total karyawannya secara global. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya efisiensi perusahaan dan peningkatan standar kinerja.
Dalam sebuah memo internal, CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyatakan bahwa perusahaan akan mempercepat proses penghapusan karyawan dengan kinerja rendah. "Saya telah memutuskan untuk meningkatkan standar manajemen kinerja dan lebih cepat memberhentikan karyawan yang berkinerja rendah," tulis Zuckerberg. Ia menambahkan bahwa posisi yang kosong akibat PHK ini akan diisi kembali pada akhir tahun 2025.
Hingga September 2024, Meta memiliki sekitar 72.000 karyawan di seluruh dunia. Dengan pengurangan 5%, diperkirakan sekitar 3.600 karyawan akan terdampak oleh kebijakan ini. Karyawan yang terkena dampak di Amerika Serikat akan diberitahu pada 10 Februari 2025, sementara di negara lain akan diberitahu pada hari-hari berikutnya. Perusahaan berkomitmen untuk memberikan pesangon yang layak bagi mereka yang terdampak.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi Meta untuk meningkatkan efisiensi dan fokus pada proyek-proyek penting seperti pengembangan kecerdasan buatan (AI). Sebelumnya, pada tahun 2022 dan 2023, Meta telah melakukan PHK besar-besaran dengan mengurangi sekitar 21.000 posisi.
Selain itu, Meta juga mengumumkan akan mengakhiri program pemeriksaan fakta pihak ketiga di Amerika Serikat dan mengubah kebijakan perilaku kebencian, dengan mengizinkan beberapa jenis konten yang sebelumnya dilarang. Perubahan ini menunjukkan upaya Meta untuk menyesuaikan diri dengan dinamika industri teknologi yang terus berkembang.
Dengan langkah-langkah ini, Meta berharap dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan tetap kompetitif di pasar global yang semakin ketat.