Google Didesak Jual Chrome, Bisnis AI Masih Mendapat Restu
.jpeg)
Tahun lalu, Departemen Kehakiman AS (DoJ) mendesak Google melepas beberapa unit bisnisnya akibat dugaan monopoli. Meski Google menolak, pemerintah tetap bersikeras.
Google Tetap Didesak Melepas Chrome, Tapi Bisnis AI Masih Berjalan
.jpeg)
Pemerintah tampaknya mulai melonggarkan tekanan terhadap Google dalam restrukturisasi bisnisnya. Jika sebelumnya Google diminta melepas Android, Chrome, dan mesin pencari karena dugaan monopoli, kini hanya bisnis Chrome yang diwajibkan untuk dijual.
Google masih diizinkan untuk mengembangkan bisnis kecerdasan buatan (AI), termasuk investasi miliaran dolar yang telah mereka alokasikan untuk mengakuisisi Anthropic.
Menurut pernyataan pengacara umum Omeed Assefi, Google diduga melakukan praktik bisnis yang tidak adil dengan membentuk dominasi ekonomi yang begitu besar, sehingga apa pun dinamika pasar yang terjadi, perusahaan tersebut selalu berada di posisi unggul.
Akibatnya, Departemen Kehakiman tetap teguh pada pendiriannya terkait pemisahan unit bisnis utama Google. Selain itu, mereka juga masih mempertahankan usulan pelarangan pembayaran kepada mitra distribusi untuk Search, yang dianggap sebagai bagian dari strategi monopoli perusahaan.
Nasib Kelanjutan Android Masih Dipertimbangkan
.jpeg)
Namun, masa depan sistem operasi mobile raksasa, Android, masih belum mendapat kepastian. Departemen Kehakiman (DoJ) berencana untuk terus memantau perkembangan pasar guna menilai apakah persaingan menjadi lebih kompetitif sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
Google masih menilai bahwa keputusan ini, meskipun lebih ringan dari sebelumnya, tetap membawa dampak negatif bagi banyak pihak.
Mereka menyoroti potensi kerugian bagi masyarakat Amerika, serta memperingatkan adanya ancaman terhadap ekonomi dan keamanan nasional. Sidang lanjutan terkait kasus ini dijadwalkan berlangsung pada bulan April mendatang.