Gangguan Hari Kamis Masih Berdampak, Platform X Alami Bug Berkelanjutan
Selama lebih dari satu hari penuh, sejumlah pengguna platform X mengalami berbagai kendala teknis yang mengganggu aktivitas mereka. Masalah yang muncul meliputi pesan yang tidak muncul, pembaruan linimasa yang gagal berjalan, hingga unggahan yang hanya bisa diakses setelah menyegarkan laman berkali-kali.
Menurut laporan dari Downdetector — situs pemantau layanan online berbasis pelaporan komunitas — gangguan ini mulai dirasakan pada Kamis pukul 14:12 waktu setempat (Eastern Time). Ribuan pengguna melaporkan berbagai error, mulai dari kesulitan saat login hingga fitur pesan langsung yang tiba-tiba hilang tanpa jejak.
Respons Resmi Mengindikasikan Gangguan pada Infrastruktur Inti
Melalui pantauan tim redaksi, akun teknik resmi X akhirnya memberikan klarifikasi pada Kamis malam. Meski tidak memberikan rincian teknis, pernyataan tersebut menunjukkan bahwa gangguan yang terjadi bukanlah sekadar bug biasa, melainkan berkaitan langsung dengan kendala pada pusat data mereka.
Hal ini memperkuat dugaan bahwa akar masalah berasal dari sisi infrastruktur yang menopang layanan utama. Dengan tim teknis yang disebut sedang melakukan perbaikan, belum ada kepastian kapan layanan akan kembali pulih sepenuhnya.
Berikut ini postingan resmi pihak X sebagai respon laporan dari pengguna:
X is aware some of our users are experiencing performance issues on the platform today. We are experiencing a data center outage and the team is actively working to remediate the issue.
— Engineering (@XEng) May 22, 2025
Menurut laporan dari Wired, insiden kebakaran terjadi pada hari Kamis di sebuah pusat data yang disewa oleh X di dekat Portland, Oregon. Meski belum ada konfirmasi resmi apakah insiden tersebut berkaitan langsung dengan gangguan layanan yang tengah berlangsung, kemunculan informasi ini memicu spekulasi lebih luas di kalangan pengguna dan pengamat industri.
Ketiadaan pernyataan tegas dari pihak X soal keterkaitan antara kebakaran dan masalah teknis menambah ketidakpastian. Hal ini menunjukkan pentingnya transparansi dalam penanganan krisis digital oleh platform besar seperti X.
Gangguan Teknis Berulang di Platform X Jadi Sorotan
Platform media sosial X kembali mengalami masalah besar pada Maret lalu, di mana jutaan pengguna secara tiba-tiba kehilangan akses terhadap layanan utama. Banyak dari mereka melaporkan kendala saat mencoba memuat konten, mengirim pesan, maupun melakukan interaksi di linimasa. Gangguan ini terjadi tanpa penjelasan teknis yang rinci dari pihak pengelola.
Tim redaksi kami mencatat bahwa spekulasi tentang kemungkinan serangan dari pihak eksternal sempat beredar, namun belum ada pernyataan resmi yang disertai bukti konkret hingga saat ini. Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai kesiapan infrastruktur keamanan dan sistem pemulihan milik X.
Jika menengok ke belakang, permasalahan seperti ini bukanlah hal baru. Layanan X juga sempat mengalami gangguan besar pada Desember 2022 dan Juli 2023. Bahkan pada Mei tahun ini, linimasa pengguna sempat berhenti memperbarui secara tiba-tiba selama beberapa jam.
Setelah diakuisisi oleh Elon Musk pada tahun 2022 dengan nilai sekitar 44 miliar dolar AS, platform yang dulunya dikenal sebagai Twitter ini mengalami restrukturisasi besar-besaran.
Salah satu langkah paling drastis adalah pemangkasan jumlah karyawan secara signifikan — dari sekitar 7.500 orang menjadi hanya 1.300 pegawai aktif. Berdasarkan laporan CNBC, hingga Januari 2023, hanya tersisa sekitar 550 insinyur penuh waktu yang masih menangani aspek teknis inti platform.
Gelombang pemutusan hubungan kerja tak berhenti di sana. Pada November 2024, perusahaan kembali melakukan PHK yang berdampak langsung pada tim teknis, terutama divisi engineering — yang selama ini berperan vital dalam menjaga keandalan sistem.
Di tengah dinamika tersebut, kami juga mencatat bahwa beberapa isu keamanan turut mencuat. Salah satunya adalah kesalahan konfigurasi pada infrastruktur server yang dilaporkan sempat membuka celah terhadap potensi serangan siber jenis denial of service (DoS).
Kendati belum ada laporan kerusakan nyata akibat hal ini, situasi tersebut memunculkan pertanyaan tentang kesiapan sumber daya manusia yang tersisa untuk menangani tantangan keamanan dan performa platform di skala global.